Persamaan
dan Perbedaan Komunikasi Massa Media Lama dengan Medai Baru
Persamaan
komunikasi massa media lama dengan media baru
- 1. Menyampaikan informasi kepada khalayak
- 2. Pesan yang disampaikan bersifat umum
- 3. Stimulasi alat indera terbatas
- 4. Memiliki fungsi informasi, pendidikan, dan memengaruhi
- 5. Terdapat hubungan (media massa-masyarakat) resiprok – saling
memengaruhi
- 6. Memiliki dampak pada pengetahuan, persepsi dan sikap
orang-orang; memainkan peranan penting dalam transmisi sikap, persepsi dan
kepercayaan; dan sebagai agen sosialisasi[1]
Perbedaan
komunikasi massa media lama dengan media baru
No
|
Media
lama
|
Media
baru
|
1
|
Meliputi
media cetak, radio, dan televisi
|
Meliputi
media online, seperti media cetak yang diubah
|
dalam
format digital, tv online, dan radio streaming
|
||
2
|
Informasi
selalu bersifat formal dan dapat dipertanggungjawabkan
|
Informasi
pada situs tertentu tidak bersifat formal sehingga kredibilitas informasi
tidak dapat dipertanggungjawabkan
|
3
|
Harus
menunggu informasi pada jam yang dijadwalkan
|
Mudah
dalam pencarian informasi yang ingin didapatkan dan tidak terbatas pada
jadwal tertentu
|
4
|
Khalayak
tidak terhubung pada media dan sesama pengguna
|
Para
pengguna dapat terhubung secara langsung
|
5
|
Tidak
memungkinkan untuk bersinggungan dengan ruang pribadi
|
Memungkinkan
untuk bersinggungan dengan ruang pribadi (dapat diakses melalui ponsel)
|
6
|
Komunikan
anonim dan heterogen
|
Komunikan
dapat diketahui pada registrasi awal, misalnya sign in saat ingin
mengekses pikiranrakyat-online.com
|
7
|
Mengutamakan
isi ketimbang hubungan
|
Pada
kondisi tertentu mengutamakan aspek hubungan,
|
padahal
tidak jelas apa yang dibahas
|
||
8
|
Umpan
balik bersifat tertunda dan tidak langsung
|
Umpan
balik dapat disampaikan secara langsung, seperti 'komentar'
|
9
|
Khalayak
tidak memiliki keleluasaan mencari yang diinginkan diluar jadwal yang telah
ditentukan
|
Khalayak
memiliki keleluasaan untuk mencari dan menemukan apa y
|
Social media sendiri sebenarnya merupakan salah satu produk dari begitu banyak konvergensi media
yang terus-menerus berlangsung di dalam kehidupan kita. Twitter dan yang
lainnya hanya merupakan sedikit bentuk dari hasil yang telah dicapai oleh
terjadinya konvergensi media yang sangat besar. Bagi penulis sendiri media dalam
konteks komunikasi merupakan segala bentuk wadah, saluran, benda, maupun tempat
yang berisi informasi dan dapat mendistribusikan informasi tersebut kepada
pihak ketiga, yang dalam hal ini merupakan kita, manusia.
Kita tentu mengetahui
bahwa dulu TV, koran, radio adalah bentuk-bentuk media yang mempunyai peranan
penting bagi kehidupan manusia. Bagaimana seorang kepala keluarga menyisakan
waktu beberapa menit di awal harinya sebelum pergi bekerja hanya untuk membaca sebuah
harian pagi atau koran. Lalu ketika dia pulang ke rumah, dia juga akan
menghabiskan malamnya untuk sekedar menonton TV, menyimak acara favoritnya.
Membaca koran dan menonton TV dilakukan secara terpisah dan melalui media yang
terpisah pula. Dengan konvergensi media yang telah begitu besar terjadi,
seorang kepala keluarga hanya perlu membeli sebuah Ipad, menginstal kompas.com
dan channel-channel TV kesukaannya. Tidak ada lagi membuka lembaran-lembaran
kertas kusam koran maupun menonton dari layar TV yang besar di ruang keluarga.
Sebuah inovasi teknologi
yang telah mengubah hidup banyak orang seperti Ipad, laptop, Blackberry dan lain sebagainya, sebenarnya
merupakan bentuk inovasi dari pemikiran cerdas untuk menggabungkan media lama
dengan media baru. Pengertian dari media lama sendiri adalah media-media yang
memberikan informasi, namun tidak bisa memberikan kebebasan berinteraksi kepada
pemakainya, sehingga komunikasi yang terjadi hanyalah berupa komunikasi satu
arah, karena terdapat delayed
respond. Contoh yang paling gampang, ketika kita membaca koran dan
pada sebuah artikel opini pembaca kita menemukan opini-opini yang bertentangan
dari opini kita, maka koran tersebut tidak dapat memfasilitasi interaksi dua
arah secara langsung agar kita dapat memberikan opini kita. Satu-satunya hal yang
dapat kita lakukan adalah mengirimkan opini kita kepada koran tersebut dan
menunggu hingga mereka memuat opini tersebut. Berbeda dengan media baru, yang
mampu memfasilitasi adanya komunikasi dua arah secara langsung, real time antar
pemakainya. Fasilitas webcam,
dan chat adalah beberapa contoh alat yang dapat
mendukung teknologi real-time
communication ini.
Penggabungan media lama
dan media baru ini, terbukti telah mengubah pola hidup kita dan
masyarakat kita. Karena konsep yang diterapkan dalam penggabungan keduanya
adalah: pemenuhan banyak kebutuhan seseorang hanya dengan satu media saja.
Perubahan pola hidup yang terjadi adalah munculnya sikap ketergantungan
terhadap media lama yang telah digabungkan dengan media baru. Keberadaan Blackberry yang mampu
menghadirkan komunikasi (telepon, sms, Blackberry
Messanger, push
email), entertainment (musik, video, games, Youtube, web, social media), hingga
menu yang dapat memudahkan pekerjaan kantor (PPT,Word,
dan lain sebagainya) bisa benar-benar mengubah gaya hidup seseorang. Karena
hampir semua kebutuhan yang dianggap penting bagi seseorang bisa ditemukan di
dalamnya. Seseorang akan menjadi mudah untuk hanya memperhatikan Blackberry nya dan tidak
mengacuhkan sekitarnya.
Gejala yang menarik
justru dapat diperhatikan pada pemakai Blackberry
di kalangan usia muda, dengan kisaran usia antara siswa SD hingga
siswa SMA. Marilah kita ingat apa yang kita lakukan di kala senggang saat
berumur 8 tahun. Sepuluh tahun lalu, “bermain tamagochi”, “bermain nintendo”, “menonton TV”
ataupun “bermain bola di lapangan di dekat rumah” mungkin akan menduduki
peringkat teratas pada daftar “Hal yang Paling Sering Dilakukan Anak Sekolah
Pada Waktu Senggang Mereka”. Namun dalam sepuluh tahun perubahan besar terjadi
pada anak-anak kisaran usia di atas. “Main Blackberry”
mungkin akan menjadi jawaban yang paling umum yang akan ditemui jika kita
kembali bertanya sekarang kepada anak-anak. Padahal Blackberry sebenarnya ditujukan bagi para pekerja dan para eksekutif,
orang-orang yang sibuk, orang-orang yang memang membutuhkan sebuah media yang
mampu memfasilitasi pekerjaannya, media yang dengannya mereka bisa melakukan
banyak hal untuk menghemat waktunya yang berharga. Tentu hal ini berbeda dengan
anak-anak tersebut. Mereka tentunya belum berada pada tahap membutuhkan Blackberry untuk
membantu kesibukan mereka. Di sini kita dapat melihat bahwa terjadi suatu
gejala yang disebut technological
determinism.
Technological determinism, dimana teknologi adalah gaya hidup mereka. Bahwa
mereka menggunakan teknologi karena teknologi adalah bagian dari prestise,
bagian dari pergaulan dan lain sebagainya, sehingga jika terjadi sesuatu
terhadap gadget yang mereka miliki, hidup mereka pun terasa ada yang kurang.
Hal ini benar-benar gejala yang terjadi di hampir kebanyakan orang di
Indonesia, bukan hanya orang-orang yang berada di kota besar. Blackberry contohnya,
sudah bukan barang asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Jika anda berpikir
bahwa penggunaan Blackberry
yang gila-gilaan hanya terjadi di kota-kota besar, maka anda salah besar. Di
kota-kota kecil, counter-counter
handphone yang khusus melayani penjualan dan servis Blackberry sudah bagaikan jamur di musim
hujan.
Fakta yang terjadi
adalah orang-orang mengesampingkan komunikasi, yang notabene merupakan fungsi
utama dari sebuah handphone.
Mereka mengedepankan prestise. Gejala yang menguatkan hal ini adalah kebiasaan
banyak orang untuk menggunakan dua handphone sekaligus, yaitu handphone CDMA
dan Blackberry. Jika mereka ingin menggunakan fasilitas telpon ataupun SMS,
mereka akan menggunakan handphone CDMA karena lebih murah. Satu-satunya
fasilitas komunikasi yang orang-orang gunakan dengan Blackberry mungkin
hanyalah fasilitas Blackberry
Messanger dan push email. Padahal fasilitas Blackberry Messanger sendiri
sering mengalami down-system
yang justru memperlambat proses komunikasi.
Hal-hal di atas adalah
fakta yang bisa kita saksikan setiap hari. Konvergensi media lama dan media
baru seharusnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia, memudahkan, dan
membuatnya lebih efektif dan efisien (dalam hal ini mempermudah komunikasi).
Namun jika akhirnya hal utama yang tercapai hanyalah sebagai pemenuhan sisi
prestise dan naiknya kelas sosial, tentu konvergensi
yang terjadi ini perlu dievaluasi kembali.
Komentar
Posting Komentar