( Ini cerpen karya sahabatku si Yanti yang udah aku perbaiki sedikit. hope you guys like it...)
“Aaaarrrggghhh…”
teriakku
kesal pada seseorang yang menabrakku. “Kamu!?” pekiknya.
Wajahku tiba-tiba menegang melihat
siapa yang menabrak, aku harus segera pergi dari hadapannya.
Sial! Cekalan di
tangan begitu kuat.
“Tunggu! Aku mohon tunggu.” pintanya membuat ku geram.
Tunggu katanya? Aku
mencoba untuk memberontak tapi sia-sia karena tenagaku kalah jauh. Aku pun
menyerah dan mengikuti permintaannya untuk masuk ke dalam mobil. Kami pun
sampai ke sebuah restoran.
“Bagaimana kabarmu?” tanyanya basa-basi sambil menunggu pesanan kami.
“Baik.” Jawabku singkat.
Tiba-tiba ia
menggengam dan mencium tanganku lembut. Kulihat laki-laki yang telah menghancurkan
kehidupanku. Wajahnya terlihat lelah. Ada dengannya?
“Maafkan aku.” Itulah ucapan yang ingin kudengar darinya setelah apa yang
pernah ia lakukan padaku dan sekian lama dia menghilang.
Saat ini pikiranku
melayang pada kejadian dua tahun yang lalu bagaimana ia menyakiti hatiku. Ia
menjadikanku sebagai pacar taruhannya dan secara paksa ia mengambil harta yang
paling beharga dari seorang gadis. Dari hasil perbuatannya aku pun hamil, dengan
kejamnya dia memintaku untuk menggugurkannya dan menjauh dari hidupnya. Dengan
memberikanku segepok uang yang ia dapatkan dari menang taruhannya.
Dalam pikiranku tidak ada niat untuk menggugurkan kandunganku
yang membuat keluargaku jadi murka dan nama baik keluargaku pun tercoreng.
Sehingga keluargaku mengusir dan mencoretku dari daftar keluarga, selain itu
aku juga terpaksa keluar dari sekolah padahal sebentar lagi UN. Setelah keluar
dari rumah aku terpaksa bekerja serabutan demi memenuhi kebutuhan hidupku dan
janin yang ada di dalam kandunganku
Akhirnya perjuanganku mencapai titik puncak. Aku berhasil membangun sebuah
perusahaan percetakan dan telah mencetak beberapa buku best seller. Dino juga lahir dengan selamat, dia tumbuh menjadi
anak yang cerdas dan mandiri. Kemiripan wajah dino dengan pria itu terkadang
membuatku mengingat kembali apa yang pernah terjadi dalam hidupku, dino yang
tumbuh tanpa sosok ayah tidak jarang bertanya bahkan mengeluh soal keberadaan
ayahnya dan itu justru membuat hatiku jauh lebih sakit lagi.
“Maafkan aku.” ucapnya lagi karena tidak ada respon dariku.
Ucapannya membuatku
tersadar kembali. Sungguh aku sangat membenci pria yang duduk di depanku saat ini
namun hatiku seakan berkata lain. Aku sangat membencinya tapi hatiku masih mencintainya.
Aku bangkit dari kursi berniat untuk meningkalkannya namun dia menarik tanganku
dan memutar tubuhku. Ia memelukku erat dan menenggelamkan wajahnya di bahuku.
“Aku mohon maafkan aku. Aku akan
melakukan apapun demi mendapatkan maaf darimu.” ucapnya memohon.
Aku mendengus. Apa setelah mendapat maaf dariku, dia berharap bisa hidup
dengan tenang dan dapat menebus semua kesalahannya. Tidak akan pernah. Aku
tidak akan pernah membiarkan hidupnya tenang.
“Aku mencintaimu.” bisiknya pelan.
Tubuhku menegang dalam pelukannya. Benarkah? Aku mnggeleng, tidak mungkin.
Pasti aku salah mendengar.
Ia melepas pelukannya
dan berbisik lagi. “Aku mencintaimu.”
Airmataku mengalir
deras, karena aku melihat ketulusannya tidak ada dusta dalam kata-katanya itu hanya
saja aku belum siap menerimanya kembali dalam kehidupanku.
“Maaf, aku harus pergi.” ucapku sambil mengusap airmata.
“Aku ikut.” Serunya dengan seringai di wajahnya.
“A... apa maksudmu dengan ikut denganku?” tanyaku tergagap.
Ia membungkuk dan memandangku lebih dekat. “Aku tahu pasti kamu mau jemput
Dino kan?”
“Bagaimana
kamu tahu soal Dino?”
Ckckck. Dia berdecak
geli sambil mengalungkan lengannya di pundakku dan menuntunku berjalan seirama
dengannya membuatku mendengus sebal.
“Setelah kita berpisah aku sadar hidupku terasa hampa tanpa kehadiranmu.
Jujur, saat itu aku sangat mencintaimu hanya saja egoku untuk memenangkan
taruhan itu juga karena aku tidak mau teman-teman meremehkanku membuatku buta
hingga aku melakukan hal yang tidak seharusnya aku.
“ jelasnya membuat luka dihatiku semakin terbuka lagi. Ingin sekali rasanya
meneriaki pria brengsek ini agar dia tahu penderitaan seperti apa yang harus
aku jalani karenanya.
Ia menarik napas sebentar lalu meneruskan kembali. “dan saat kamu
mengatakan padaku tentang kehamilanmu, aku syok tidak tahu harus berbuat apa
karena saat itu kita berdua masih terlalu muda untuk mempunyai seorang anak.
Aku tidak ingin membuat ke dua orang tuaku kecewa dan lagi-lagi egoku membuatku
terpaksa melakukan hal yang tidak seharusnya. Hatiku sama hancurnya denganmu
saat aku menyuruhmu untuk mengaborsi janin yang ada di dalam perutmu. Aku
menyesali apa yang pernah aku lakukan padamu tidak satu hari pun terlewatkan
tanpa mencari keberadaanmu dan Dino karena aku tahu kamu tidak akan tega untuk
membunuh anak kita.”
Langkahku terhenti dan menatap lurus ke jalanan. “Hei, kenapa berhenti. Ayo
masuk bukannya kita harus menjemput Dino, hmmmm...?” ajak laki-laki itu sambil
menyeringai geli.
Aku mengernyit heran melihat laki-laki itu berjalan ke arah bagasi. Dan tak
terduga dari bagasi belakang mobil belakang keluarlah sekumpulan balon pada
permukaan balon tersebut bertuliskan.
Inilah
bukti cintaku terhadapmu pada balon ini kutuliskan sesuatu agar orang lain bisa
melihat bahwa betapa ‘AKU MENCINTAIMU CATTY’
Dari
laki-laki yang mencintaimu.
Leon.
Aku menagis bahagia dari ratusan balon yang diterbangkan semua terdapat tulisan
yang sama. Kagum pada usaha laki-laki di sampingku. Tidak lelahkah ia dalam
menuliskan kata-kata cinta itu pada ratusan balon yang kini terbang di udara. bisakah
aku membuang semua rasa sakit di hati ini dan menerimanya kembali dalam
kehidupanku dan Dino? Mungkinkah aku bisa membangun keluarga kecil yang bahagia
bersamanya dan Dino? Semua ini tergantung pada keputusanku dan jauh dalam lubuk
hatiku aku masih mencintainya. Aku juga sangat ingin memiliki keluarga yang
utuh dimana ada Dino malaikat kecilku dan Leon cowok brengsek yang telah
menghancurkan sekaligus memberiku sesuatu yang tidak ternilai, cowok yang masih
sangat aku cintai hingga saat ini.
“Leon, bisakah aku mempercayaimu untuk menjagaku dan Dino?” tanyaku.
Leon tersenyum manis
lalu memelukku dengan sangat erat seakan-akan takut untuk kehilanganku lagi.
“Aku bukan Leon yang dulu...aku tidak akan pernah melepaskan kamu ataupun Dino.
Karena kalian adalah hidupku baik dulu, sekarang, dan nanti.”
THE END
Agen Judi Online
BalasHapusAgen Judi
Agen Judi Terpercaya
Agen Bola
Bandar Judi
Bandar Bola
Agen SBOBET
Agen Casino
Agen Poker
Agen IBCBET
Agen Asia77
Agen Bola Tangkas
Prediksi Skor
Prediksi Skor REAL MADRID VS LAS PALMAS 31 Oktober 2015
Prediksi Skor CHELSEA FC VS LIVERPOOL FC 31 Oktober 2015
Prediksi WEST BROM ALBION VS LEICESTER CITY 31 Oktober 2015
Prediksi Skor GRONINGEN VS PEC ZWOLLE 1 November 2015
Prediksi INTER MILAN VS AS ROMA 1 November 2015
Prediksi Skor BOLOGNA VS ATALANTA 1 November 2015