Langsung ke konten utama

Naughty Love

Prince Devil

            Setengah sadar aku bisa merasakan kalau saat ini aku berada di atas tempat tidur yang sangat empuk dan aroma ruangan ini sangat harum membuatku serasa berada diruang yang dipenuhi bunga mawar, apa aku sedang berada di padang rumput yang di penuhi bunga mawar? Jika iya maka aku ingin sekali bangun dan berlarian di tengah bunga-bunga mawar itu. Aku juga bisa meraskan kehangatan yang sama saat aku berada dalam pelukan Shinji sangat hangat dan nyaman.
Wait a second!
Aku membuka mataku lebar-lebar dan hal pertama yang kulihat adalah tato pedang kesatria yang dililit ular, aku juga bisa merasakan hembusan nafas yang teratur menghampiri kepalaku, suara detak jantungnya juga tedengar jelas oleh, tapi seingatku Shinji tidak punya tato seperti ini di dadanya
Aaaaa!
Aku berteriak sekencang-kencangnya saat menyadari kalau aku berada dalam pelukan cowok yang tidak aku kenal sama sekali dan sedang tidur disampingku tanpa mengenakan pakaian
Gedubrak…
“Aughs…Auww!”
aku mengadu kesakitan karena terjatuh dri tempat tidur and guess what? Aku baru menyadari kalau kakiku di rantai pantas saja aku terjatuh
    “ouh, you’re wake up” ujar cowok itu dan dia langsung tersenyum manis ke arahku
   “who are you and why are you here?” aku bangkit dari tempat aku jatuh
   “why? oh my bad I’m Dean and this is my room”
Dean meraih tanganku menarikku hingga aku terbaring kembali ke tempat tidur dan dia langsung mencium bibirku membuatku syok
    “Wait…umbh”
Aku berhasil mendorongnya tapi tidak sampai sepersekian detik Dean kembali menciumku kali ini dia menggunakan kekuatannya untuk menekanku dan juga mengunakan lidahnya untuk memblok kata-kataku
            Aku berdiri tepat di depan cermin menatap diriku sendiri mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya sampai aku berakhir di tempat ini, tidak banyak yang bisa aku ingat tapi begitu aku menyentuh bibirku dan mengingat saat Dean menciumku, jantungku berdebar sangat kencang dan seluruh tubuhku terasa hangat
What’s up with me? Itu Cuma ciuman dan dia bukan orang pertama yang menciumku tapi kenapa jantungku berdebar sangat kencang seperti ini? Karena Dean menciumku dengan cara yang berbeda dari cara Shinji ataupun Daichi
      ‘Bukankah yang tadi itu ciuman orang dewasa?’ gumanku pelan, jantungku semakin berdebar sangat kencang
Aku berjalan perlahan di antara para pengawal yang mengawalku kesebuah taman dimana orang yang bernama Dean menantiku ketika aku sampai dia sedang berdiri di antara bunga-bunga mawar yang sedang bermekaran, he looks pretty cute!
Begitu melihatku Dean langsung tersenyum dan menghampiriku meletakkan salah satu tangannya di pinggulku dan tangan yang lain di daguku membuatku dalam jarak yang sangat dekat dengannya lalu menciumku, dengan sisa tenaga yang aku miliki aku mendorongnya hingga mundur satu langkah. Bagaimana bisa aku berciuman dengan cowok yang tidak aku kenal sama sekali…
   “this is the second time you kiss me”
   “i'm afraid this should be the third time i had feel your lips”
   “apa maksudnya ini yang ketiga kali dia menciumku?” gumanku pelan
   “sorry waktu kamu tidur kamu terlihat sangat cantik dan aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berbuat sesuatu” jawab Dean dengan bahasa Indonesia yang sangat fasih padahal dari wajahnya dia sama sekali tidak terlihat seperti orang keturunan Indo
   “kamu kok?”
   “sorry my bad again…tadi pagi aku tidak memperkenalkan diriku dengan jelas namaku Dean, aku seumuran denganmu aku juga menguasai tujuh bahasa yang salah satunya ya bahasa Indonesia dan aku adalah satu-satunya anak dari Valcont”
Waktu seakan berhenti saat Dean menyebut nama Valcont, kakiku langsung lemas tak berdaya, tubuhku gemetar dan keringat dingin mengucur dari tubuhku. Dari dulu kakek selalu mengatakan kalau ada satu orang yang paling dia takuti dan tidak bisa dia kalahkan, kakek terus menghindari orang itu tapi kakek juga mengaguminya meskipun begitu bagi kakek orang yang bernama Valcont tetap mimpi buruk dalam hidupnya
        “bagaimana aku bisa berada disini?”
     “kamu tidak ingat? Kamu sendiri yang dengan sukarela datang kesini” jawab Dean
Sukarela! Bagaimana aku bisa datang dengan sukarela ketempat yang seharusnya aku hindari? Kakiku semakin lemas dan tidak bisa menahan berat tubuhku lagi hingga aku perlahan jatuh, aku bisa merasakan badanku gemetar, aku ingat dengan jelas bagaimana aku bisa berakhir ditempat ini
            Seminggu yang lalu satu persatu orang-orang disekitarku menghilang tanpa jejak dan itu sangat mengganggu pikiranku, aku tidak bisa diam dan hanya menunggu saja, aku sangat mengkhawatirkan keadaan mereka dan yang tersisa hanya aku, seino dan Shinji
Ryo, Alfa, Reyhan, Ryousuke dan jerry mereka semua menghilang dan tidak ada yang tahu dimana mereka. Kami bertiga sudah mencari keseluruh tempat yang mungkin mereka datangi tapi hasilnya nihil, seluruh tenaga dan pikiran sudah kami kerahkan untuk mencari mereka semua yang kami dapat hanya informasi yang menjelaskan beberapa hari yang lalu ada seorang anak muda yang di paksa masuk kedalam mobil van hitam dan di bawa pergi dengan paksa.
            Aku, Seino dan Shinji sudah putus asa, kami tidak tahu lagi harus kemana mencari mereka semua, tiba-tiba ada seseorang yang mengirimkan paket kerumah dan paket itu berisi video. Kami langsung memutar isi video itu daan menontonya bersama, saat menonton video itu perasaan khawatir, sedih dan kesal bercampur jadi satu dalam diriku
Dalam video itu terlihat jelas Ryo, alfa dan Reyhan tergantung di langit-langit dengan tangan diikat kebelakang dan tubuh mereka menghadap ke lantai kondisi mereka dalam keadaan setengah sadar sedangkan Jerry, dia diikat di kursi yang berada tepat di bawah Alfa dan wajahnya penuh dengan luka pukulan, darah segar juga mengucur dari dahinya.
            Tepat disebelah kiri Jerry ada sebuah pillar yang berdiri kokoh dan disitulah Ryousuke diikat keadaannya jauh lebih buruk dari yang lain, badanya penih dengan luka sayatan, darah segar juga terlihat jelas mengalir dari tubuhnya dan dia juga tidak sadarkan diri. Hatiku seakan tersayat-sayat pedang melihat orang-orang yang aku sayangi terluka dan diperlakukan tidak manusiawi seperti itu, hanya karena aku mereka semua menderita seperti itu, aku sungguh tidak berguna…
            Setelah obat yang di minuman Shinji dan Seino bereaksi aku langsung memindahkan mereka ke kamar dan mengunci mereka, mungkin bagi mereka aku bodoh tapi melihat teman-temanku menderita seperti itu aku tidak bisa tinggal diam begitu saja dan aku tidak ingin mereka terlibat lebih dalam lagi dengan masalahku
     “Sorry, but this is my decision and don’t worry you guys should be able to make any move after 5 hours until then please just be honest and be a good boy”
Aku pergi meninggalkan mereka dan datang ke tempat dimana teman-temanku disekap dan berakhir disini
    Aku menundukkan wajahku, meremas-remas rumput hijau yang ada di hadapanku, tubuhku bergetar untuk yang kesekian kalinya saat aku memikirkan tentang mereka semua
   “Teman-temanku…Alfa, Ryou, Reyhan, Jerry, Ryousuke…mereka…”
Dean menyentuh daguku membuatku melihat wajahnya dan menatap sorot matanya yang mempunyai kekuatan untuk membuat orang takut padanya
   “mereka semua baik-baik saja…so you don’t have to be worry about that” sahut Dean
  “huft” aku mendesah karena ega mendengar kalau mereka semua baik-baik saja
  “why are you sighing?”
  “aku hanya lega mendengar teman-temanku baik-baik saja tapi…” aku menatapnya dengan perasaan kesal, cowok yang ada di depanku sat ini adalah cowok yang sudah melukai teman-temanku
Plak!!!!
Aku menamparnya tepat didepan semua orang dan anak buahnya langsung menodongkan senjata api ke arahku. Well, sebenarnya aku tidak perduli kalau saat itu juga salah satu dari mereka menembakku yang penting aku sudah menamparnya dan teman-temanku sudah bebas
     “That’s for my Friend next time don't you dare lay a hand on them again” ucapku tanpa sedikitpun rasa takut, I wonder from where I got the strength…
Tadinya aku pikir saat itu juga Dean akan menyuruh anak buahnya untuk membunuhku tapi ternyata aku salah dia malah tersenyum bahkan tertawa bahagia dengan apa yang aku lakukan terhadapnya dan akhirnya aku juga melihat senyuman licik terpancar dari wajahnya
    “Interesting…from now on I’ll make sure that you will be mine forever” senyum liciknya terlihat dengan jelas
Apa maksudnya dengan kata-kata ‘you will be mine forever’ apa dia pikir aku ini barang yang bisa dia simpan, aku rasa otaknya sudah sedikit rusak…
     “aku ini bukan benda yang bisa kamu miliki sesuka hatimu” gumanku sembari memalingkan wajah ke arah bunga-bunga mawar yang ada di sebelah kiriku
   “aku bisa pastikan itu…sejak kamu bersedia datang untuk teman-temanmu I keep thingking what will you do for your father?” sahutnya
Sudah aku duga senyuman liciknya tadi punya arti yang tidak menguntungkan bagiku karena seperti yang aku kira dia adalah tipe orang licik yang selalu menggunakan kelemahan orang lain untuk mencapai tujuannya. Papa! Apa yang akan dia lakukan dengan papa?
   “Papa” gumanku
   “Papa kamu orang yang sangat observatif dan sangat pintar tapi kalau sudah menyangkut anak tercintanya dia akan langsung bertindak cereboh dan gegabah seperti saat dia mendengar kabar kalau kamu menghilang, dia langsung memaksa untuk pulang meskipun pekerjaannya di mesir belum selesai”
   “kamu…apa yang kamu lakukan sama Papa?”
“I don’t know what I have to do with your father” kali ini raut wajahnya benar-benar sangat menyebalkan dan licik
    “don’t you dare lay a hand on my father” sahutku, kali ini aku benar-benar tidak tahan dengan sikapnya dan aku tidak akan memaafkannya kalau sesuatu yang buruk menimpa Papa
   “itu semua tergantung kamu…selama kamu melakukan apa yang aku perintahkan aku berjanji akan menjauh dari Papa kamu bahkan aku akan melindunginya” ujarnya sembari tersenyum
    “Tapi kalau kamu tidak mau melakukan apa yang aku perintahkan aku tidak bisa menjamin keselamatan Papamu” raut wajah Dean langsung berubah sangat menyeramkan dan aura disekitarnya terasa sangat menakutkan, aku tahu dengan pasti dia tidak main-main dengan ucapannya
Untuk kali ini aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti semua kemauannya kalau tidak Papa bisa terancam bahaya dan aku tidak mau sesuatu yang buruk menimpa Papa, meskipun aku sangat kesal dengan perbuatannya tapi kali ini aku tidak dalam posisi untuk bernegosiasi
Truly, he is the worst man I’ve ever met…
     “fine, you win…what you want me to do?” ujarku mengaku kalah padanya dan aku bisa melihat senyuman liciknya sekali lagi dia terlihat sangat puas dengan apa yang baru saja dia raih
   “humb…let me see…why don’t you give me a kiss”
Dean benar-benar memanfatkan keadaanku yang tidak bisa menolak apapun permintaannya kalau bukan demi keselamatan Papa, aku tidak akan pernah mau melakukan hal yang dia perintahkan

 ☺☻☺

Ini sudah dua minggu sejak aku terbangun dan perjanjian yang aku buat dengan Dean masih berlaku sampai saat ini tapi sejak itu aku tidak pernah melihatnya. Jacquin adalah bodyguard yang di tugaskan untuk menjagaku agar tidak bisa kabur kemana-mana mengatakan kalau Dean sedang mengurus beberapa urusan di California sebagai penerus Valcont
Actually, aku lebih menyukai jacquin dari pada Dean karena Jacquin lebih ramah dibandingkan majikannya itu, dia sama sekali tidak menganggapku sebagai tahanan, dia lebih memperlakukan aku seperti teman di rumah ini. Jacquin tidak keberatan memberitahu semua hal tentang kegilaan yang aku hadapi saat ini dan ternyata Jacquin adalah teman semasa keil Dean jadi dia adalah orang yang paling mengenal Dean dalam rumah ini.
Jacquin mengatakan kalau aku boleh melakukan apapun sesuka hatiku dirumah ini kecuali pergi meninggalkan tempat ini, aku boleh menggunakan seluruh fasilitas di rumah ini kecuali telpon dan internet. Meskipun aku senang Dean tidak berada disekitarku tapi disuatu tempat dihatiku ada bagian yang merindukannya, dia memang menyebalkan dan suka mengerjaiku tapi itulah bagian dari dirinya yang aku rindukan.
‘you are mine’ aku tidak pernah bisa mengerti dengan jelas apa maksud dari kata-katanya itu, aku tidak pernah bisa menemukan jawaban yang pasti akan perkataan itu dan itu sungguh menggangu pikiranku
Aku memainkan piano yang ada di ruang gazebo taman rumah ini dan kali ini aku memilih lagu over the rainbow untuk kumainkan, jari-jariku dengan lancar memainkan tuts piano itu membentuk nada-nada indah yang menentramkan hatiku. Dulu aku sering sekali memainkan lagu ini bersama mama saat aku sedang sedih dan ini juga lagu pertama yang mama ajarkan padaku, tiba-tiba saja seseorang memelukku dari belakang, nafasnya terdengar berat dan dia terlihat sangat kelelahan
     “terus mainkan lagu itu sampai selesai…aku ingin mendengarnya” desisnya di telingaku dalam sekejap saja aku sudah tahu suara siapa itu
Meski dia memelukku dari belakang tapi aku tahu dengan pasti kalau dia adalah Dean tanpa berbalik dan melihat wajahnya aku sudah tahu itu dia, Dean tetap memelukku dengan sangat erat saat aku memainkan piano itu sampai selesai
    “permainan pianomu membuatku sedikit rilex” bisiknya
Ada apa dengannya? Suaranya terdengar sangat lelah nafasnya juga sangat berat seperti orang yang baru selasai berlari dan aku juga mencium bau darah
   “Dean, tanganmu?” aku langsung meraih tangan kanan Dean yang terus mengeluarkan darah segar, sepertinya dia habis berkelahi dengan seseorang
   “sepertinya tadi aku tergores pisau” sahutnya pelan, it’s unusual…
Aku berbalik dan menatap wajahnya, dia terlihat sangat pucat dan senyumnya tidak seperti biasanya
    “could it be you have fever?” tanyaku
   “no I’m just exhausted” suaranya tidak seperti biasanya,
Aku paling benci dengan orang yang bersikap seperti ini nyata-nyata sakit tapi menyangkal dengan bantuan Jacquin, aku membawa Dean ke kamarnya agar dia bisa istirahat dan aku bisa merawatnya
    “you’ve pretty talent on this” puji Jacquin
   “aku hanya melakukan apa yang bisa aku lakukan besok panasnya pasti sudah turun jadi kamu tidak usah khawatir” sahutku sambil meletakkan handuk basah di dahi Dean
            Jacquin meninggalkanku sendirian di kamar Dean, dia sepenuhnya mempercayakan perawatan Dean kepadaku meskipun dia sendiri khawatir. Melihatnya tidur seperti ini aku merasa sedang melihat sisi lain dari Dean, wajahnya saat tertidur pulas terlihat sangat polos dan lugu jauh dari image Dean yang biasa aku lihat bahkan aku tidak pernah membayangkan dia punya ekspresi wajah seperti ini
   “Dean, sebenarnya orang seperti apa kamu?” gumanku
            Aku kaget setengah mati saat mendapati diriku terbaring di kasur Dean sedangkan Dean sendiri hilang tanpa jejak, aku langsung berlari keluar dari kamar mencarinya keseluruh sudat rumah ini sampai akhirnya aku menemukannya sedang asyik menikmati sarapannya bersama Jacquin. Hal pertama yang aku lakukan saat itu adalah mengecek apa demamnya sudah turun atau belum dengan cara menempelkan dahiku ke dahinya
    “huft, thank’s god ternyata demannya sudah turun” gumanku, sedikit lega
   “morning, Aika!” sapa Jacquin sembari mengankat cup tea dan langsung menyeruputnya
   “kalian berdua…apa kalian tau apa yang telah kalian perbuat padaku pagi ini?”
  “maaf kami tidak bermaksud membuatmu terkejut seperti ini” jawab Jacquin sambil tersenyum manis ke arahku
“both of you stop fooling around it’s not fun at all.” kali ini aku benar-benar marah atas perbuatan mereka berdua
    “see as I though she is quite cute when she got mad”
    “lupakan harusnya kemarin aku tidak usah merawatmu kalau tahu akan seperti ini but any way sekarang kamu sudah sembuh jadi aku tidak perlu repot-repot mengurusmu lagi” ujarku sembari berlalu meninggalkan mereka berdua
   “Aika” mendengar namaku disebut refleks aku langsung berbalik
“thank’s for worrying me” sahutnya sambil tersenyum
            Senyumnya sudah kembali seperti semula itu artinya dia sudah sembuh total sekarang aku tidak perlu khawatir lagi dan ucapan terima kasihnya tadi aku tahu kalau dia tulus mengucapkan kata-kata itu
Well, since he’s coming back to this house I guess I need to prepare my selft to something worse like usually cause in logic I am a prison dan aku tidak tahu sampai kapan dia berencana untuk mengurungku disini

☺☻☺

It’s awesome!
Aku tidak pernah membayangkan diriku berpenampilan seperti ini, make up natural yang menghiasi wajahku serta gaun warna merah muda yang membalut tubuhku, aku sendiri hampir tidak percaya kalau bayangan yang aku lihat di cermin adalah aku
            Ini semua berawal sejak aku bangun dari tidurku seorang roomaid datang dan menyeretku pergi ke sebuah Salon dan begitu sampai disana para pegawai salon itu langsung menyambutku dan memperlakukan aku seperti boneka Barbie dengan kata lain mereka menyeretku kesana kemari untuk di dandani mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, dari make up sampai pakaian pokoknya hampir semuanya. Aku merasa seperti cinderalla yang mendapatkan sihir ibu peri, it’s weird!
            Setelah selesai di dandani aku pergi menghampiri jacquin yang sudah menungguku di depan dan aku sedikid gugup saat Jacquin terus saja memandangiku tanpa berkata apapun
   “hey, don’t look at me like that I’m feel weird you know” protesku
  “no it’s just you look quite gorgeous I feel I could fall for you” sahut Jacquin, dia tersenyum manis ke arahku dan ucapannya itu membuatku sedikit malu
Jacquin membawaku pergi dengan mobilnya aku tidak tahu kemana dia akan membawaku tapi yang jelas dia hanya menjalankan perintah dari Dean. Aku tiba di sebuah ruangan yang penuh dengan buku-buku yang disusun dengan rapi di dalam rak dan ruangan ini aku bisa mencium aroma lavender yang sangat kuat padahal dari observasiku aku tidak melihat satu pun bunga lavender di ruangan ini
            Dean berdiri tepat di depan kaca jendela tatapannya kosong seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya sampai-sampai dia tidak menyadari keberadaanku disini, aku ingin tahu apa yang dia pikirkan…
   “should I say that’s tuxedo suite on you” sahutku memecah lamunannya, Dean berbalik dan menatapku dengan kedua mata birunya itu untuk waktu yang sangat lama, ekspresinya tidak jauh berbeda dengan ekspresi Jacqin saat melihatku tadi
   “why?” aku sudah mulai risih dengan tatapan mata itu yang melihatku tanpa berkedip sama sekali untuk waktu yang cukup lama
    “nope…just as I though you’re definitely quite gorgeous” Dean tersenyum manis tapi kali ini senyumannya itu terlihat sangat menawan
Bathump….!
Why on earth my heart beating so fast? Pasti karena aku terllu gugup dan jujur ini pertama kalinya aku melihat Dean memakai pakaian formal seperti ini
Dean meraih tangan kiriku dan langsung melingkarkan sebuah gelang, gelang itu terlihat sangat cantik berwarna putih perak dengan berlian-berlian kecil berwarna merah muda
“pretty, right?”
“yups…! this bracelet quite pretty” sahutku, tiba-tiba saja Dean menarik tubuhku membuatku berada dalam pelukannya, dia membelai rambutku dengan sangat pelan lalu mencium keningku
Somehow I feel like he treats me so gentle…
   “itu adalah berlian yang aku ambil dari dalam tubuhmu” bisiknya perlahan di telingaku seperti memberi syok terapi
Aku menatap berlian-berlian merah muda itu mereka semua terlihat sangat cantik tapi mereka terkurung dalam rantai gelang ini, other word I feel like I saw my selft…tanpa sadar tanganku meraba dadaku…
Bagaimana bisa Dean mengambil berlian yang ada di dadaku tanpa membunuhku atau meninggalkan bekas luka jahitan sama sekali
   “how could you?”
   “I did it when you was fall sleep didn’t I told you before” senyumannya kembali seperti semula, senyuman licik yang terus saja hinggap di otakku
            Selama di dalam mobil sedikitpun aku tidak berani untuk memandangnya meskipun dia duduk tepat di sampingku, terlalu banyak Hal yang terlintas di benakku dan terlalu banyak yang ingin aku ketahui. Jalanan yang kami lewati di penuhi dengan pemandangan hiruk pikuk orang-orang yang ingin menikmati suasana malam hari di kota ini, well I am not so sure but I thing right now I am in Hong kong
Dari dulu aku selalu ingin pergi ke Hong kong dan menikmati suasana pada malam hari di tempat ini, meskipun pada akhirnya aku bisa ke tempat ini tapi datang dengan status sebagai orang yang di culik ini sama sekali tidak mengasyikkan…
            Akhirnya kami berdua sampai di depan hotel yang sangat megah, begitu mobil kami sampai di depan hotel seorang doorman sudah bersiap siaga menyambut kami berdua dengan senyumnya yang tulus
    “kita sudah sampai…come on we have to hurry everyones was waiting for us”
    “Dean, aku sama sekali tidak bisa memahami tujuanmu melakukan semua ini” Sahutku pelan
    “what supposed that mean?” Dean meraih daguku dan membuatku memandang wajahnya yang terlihat sangat tenang malam ini
    “Menculikku, mengambil berlian yang ada di dalam tubuhku, menciumku, memelukku, memberikan gelang ini bahkan mengatakan kalau aku ini milikmu…”
Sebuah ciuman yang lembut tapi kuat tiba-tiba saja mendarat di bibirku, Dean menciumku sembari memelukku dengan sangat erat dan untuk sesaat aku berpikir kalau aku tidak akan menang melawan keinginanya
    “you Only belong to me…don’t ever thing why just stay by my side as long as I want you” Sahutnya
Selalu seperti ini hanya dengan melihat wajahnya yang tersenyum seperti itu dan mendengar apa yang dia ucapkan aku sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa dengan pribadinya yang seperti itu dia mampu mengontrolku
            Dean membawaku masuk ke dalam Hotel itu menggandeng tanganku dan menuntunku masuk ke ballroom, begitu masuk ke ballroom hotel ini suasananya langsung berubah menjadi sangat aneh bagiku. Rata-rata mereka semua orang asing, di lihat dari cara mereka berpakaian, cara mereka berbicara satu sama lain dan cara mereka memandang satu sama lain aku sudah bisa menebak ini adalah tempat dimana Uang punya kuasa atas segalanya dan sepertiku tidak seharusnya berada disini
    “Dean, aku merasa ini bukan tempat seharusnya aku berada” sahutku sembari memperat genggaman tanganku
   “No, this is the place where you belong…come on I’ll show you!”
Tanpa berpikir panjang aku langsung meraih tangan Dean yang menuntunkun masuk ke dalam pesta itu. Semua mat memandang kea rah kmi berdua sejak kami memasuki pesta ini sebagian dari mereka menatap dengan tatapan kagum, sebagian lagi dengan tatapan bertanya-tanya dan yang lain dengan tatapan yang ketakutan
How weird!!!
    “Dean, semua orang melihat kearah kita berdua rasanya jadi sangat aneh” aku semakin kuat menggenggam lengan Dean yang berada di sampingku
    “of course everybody watching us…karena ini pertama kalinya aku muncul di pesta seperti ini dengan membawa seorang gadis cantik disampingku” jawabnya dengan ekspresi wajah yang sangat bahagia
            Aku perhatikan saat masuk ke pesta ini sikap dean terlihat sangat senang, dia terus saja tersenyum kepada semua orang yang memandanginya dan merangkul pinggulku dengan sangat erat seakan-akan dia ingin mengatakan kepada semua orang disini kalau aku miliknya
    “both of you look so intimated or it just me who thinks like that” ujar seorang cowok china dengan aksen khususnya
    “well, to tell you the truth let me introduce my beloved lover to you…This is Ran Aika” tanpa ragup-ragu Dean mengecup pipiku di depan cowok china ini, dia benar-benar beracting selayaknya kekasihku
     “Nice name…it’s my pleasure to meet you…My name is Shen Lin I am his enemy” Shen Lin tersenyum padaku
    “Ech”
Aku bingung bagaimana bisa Dean memperkenalkan musuhnya padaku dengan wajah setenang itu apalagi mereka berdua tidak terlihat seperti musuh malah lebih terlihat seperti Sahabat dekat, apa benar mereka bermusuhan? Aku menoleh dan menatap Dean berharap dia memberiku sebuah penjelasan 
     “dia memang rivalku dalam segala hal jadi aku peringatkan jangan dekat-dekat dengannya Karena dia seribu kali lebih berbahaya dari pada aku” Dean tersenyum, bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu tanpa beban sama sekali dan dengan senyum selebar itu
     “is that a few of the famous diamond, how pretty! So that rumors was true…that’s pity if I had one step farter than him I definitely will have you too” sahut Shen Lin sembari mengedipkan matannya
            Shen lin cowok ini tidak terlihat berbahaya seperti yang dikatakan Dean tapi kalau Dean menganggapnya sebagai rival tentu saja aku tidak boleh meremehkan kemampuan cowok ini biar bagaimana pun dimataku Dean adalah cowok yang sedikit menakutkan
     “Please I beg you don’t ever mention about the diamond I am really tired off” sahutku dengan wajah yang memelas
     “hahahaha how cute you said all that way make me wanna tease you more”
     “oke that’s enough…Aika, go find something to drink and make your self comfort while I have something to do” Dean menggeret Shen Lin dan meninggalkanku sendirian di antara orang-orang yang tidak aku kenal
            Atmosfir di seluruh ruangan pesta ini terasa sangat aneh bagiku apalagi Dean menghilang entah kemana, aku sama sekali tidak mengenal siapa pun disini dan bagiku untuk mengakrabkan diri dengan orang-orang yang ada disini sangat sulit
Aku berjalan menjauh dari keremunan pasta itu sambil terus menerus menatap piano yang ada di depanku, aku tergoda untuk memainkan jari-jariku di antara tuts-tuts piano itu dan membuat nada yang indah untuk di dengar, perlahan aku duduk di depan piano itu tanpa sadar jari jemariku sudah asyik menari di atas tuts piano yang mengeluarkan nada-nada indah berjudul over the rainbow
Aku begitu larut dalam permainan pianoku sendiri sampai-sampai tidak menyadari kalau semua orang yang ada di pesta ini sedang menatapku tanpa berkata sepatah kata pun, It’s little awkward
      “aika is that you?” sahut seorang pri paruh baya, sesat lalu aku tidak mengenalinya tapi senyumnya membuatku ingat siapa dirinya
     “Uncle Rosco” gumanku
Aku langsung berlari kedalam pelukannya tanpa memperdulikan pandangan orang-orang disekitar kami, tidak ada yang berubah dari dirinya bahkan wangi tubuhnya pun masih sama harum seperti bunga Lily dan hangat seperti matahari.
    “my sweetheart I don’t know you will come to this party…how’s japang and the old man how is he?”
     “well, I think everything’s fine” jawabku ragu karena aku sama sekali tidak tahu harus berkata apa untuk menjawab pertanyaan Paman Rosco
    “what it should be?” paman Rosco memang orang yang sangat pintar membaca raut wajah lawan bicaranya sekali lihat saja dia sudah tahu apa yang orang itu sedang sembunyikan
     “Uncle, may ask you a favor?”
     “sure, my sweetheart”
   “tolong paman sampaikan pada kakek dan papa kalau Aika baik-baik saja dan mereka jangan terlalu khawatir”
Paman Rosco mengerutkan dahinya mencoba mencerna apa yang baru saja aku katakan karena sebenarnya Paman sama sekali tidak tahu dengan insiden penculikan dan penyekapanku. Kalau dia tahu hal ini aku bertaruh saat ini juga dia akan membawaku pergi tidak perduli bagaimanpun caranya dia akan membawaku pulang ke jepang
        “kalian berdua terlihat sangat akrab sampai-sampai tidak ada ruang untukku” Sindir Dean yang baru datang bersama Shen Lin dan lagi-lagi tanpa ragu Dean langsung menarikku kedalam pelukannya dan melayangkan kecupan lembut di keningku lalu tersenyum manis kearah paman Rosco
     “Aika, aku tidak tahu kamu punya hubungan dengan Dean” Tanya Paman yang terlihat bingung
    “seperti yang ada lihat dia datang bersamaku dan sekarang kami harus segera pulang” tanpa banyak bicara lagi dean membawaku pergi meningglkn Paman Rosco meski pun sebenarnya aku ingin lebih lama bersama paman
     “Dean, lepasin! Sakit” gerutuku
Sejak pergi dari pesta itu Dean sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya yang sangt kuat menggenggamku sampai-sampai aku kesakitan dan dia juga sama sekali tidak berkata apapun di perjalanan pulang. Dean terlihat sangat marah
BUK…
Dean menjatuhkanku ketempat tidur sesaat setelah kami sampai di kamarnya dan dia langsung mencekikku dengan kedua tangannya. Dia memberi tekanan yang sangat kuat di kedua tangannya hingga aku sulit untuk bernafas dan untuk sesaat aku pikir aku akan mati saat ini juga
     “Dean, stop it!” gumanku dengan seluruh sisa tenaga yang aku miliki
Perlahan Dean melonggarkan cengkramnnya dan melepaskan tangannya dari leherku, dia memelukku dengan sangat erat, aku sama sekali tidak mengerti dengan sikapnya ini
     “aku tidak akan membiarkanmu pergi dari sisiku…aku akan memberikan semuanya… uang, pehiasan, pakaian yang cantik, kehormatan, semua yang kamu inginkan di dunia ini bahkan nyawaku sekalipun” sahut Dean
    “Dean”
   “but please don’t leave me alone…stay by my side” gumannya
            Saat dia memelukku seperti ini dan memintaku untuk terus berada disampingnya entah bagaimana aku bisa merasakan kalau selama ini dia sangat kesepian dan sangat menginginkan seseorang berada disampingnya untuk menemaninya

Meski tadi aku sempat takut untuk berada di sampingnya lebih lama lagi tapi melihatnya seperti ini, sangat kuat memelukku dan takut aku meninggalkannya membuatku ingin berada disampingnya untuk waktu yang lebih lama.

To Be Continue...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan Public Relations di Indonesia dan di Dunia (Dasar Public Relation)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini Public Relations telah mengalami perkembangan yang sangat cepat da siginifikan baik di Indonesia sendiri maupun di negara-negara lain di dunia. Sejarah Perkembangan Public Relations sendiri sejalan dengan perkembangan manusia, artinya sejak manusia ada, manusia butuh berkomunikasi untuk saling memahami satu sama lain dan sejak itu pula Public Relation ada. Proses perkembangan Public Relations sendiri tidak selalu sama antara negara yang satu dengan negara lainnya karena proses sejarah perkembangan Public Relations itu sendiri tergantung pada situasi kondisi masyarakat yang cukup kompleks dan selalu berubah-ubah disetiap generasi. Di masa mendatang Public Relations diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang pesat dan sangat luar biasa. Sejarah perkembangan Public Relations juga terkait dengan keberadaan manusia sebagai unsur-unsur pemberi informasi yang akan mengembangakan Puclic Relatio

Government Relations (Hubungan Eksternal Public Relation Dengan Pemerintah)

BAB I PENDAHULUAN 1.1  Latar belakang   Dalam suatu  institusi atau perusahaan komunikasi sangat penting sebagai sarana dalam menjalin hubungan dengan pihak intern maupun ekstern. berhasil ataa gagalnya suatu institusi / perusahaan sangat tergantung pada bagaimana cara membina hubungan yang baik dengan sesama rekan kerja dan pihak luar yang terkait dalam proses perkembangan institusi ataupun perusahaan tersebut sehingga tercipta citra yang baik dimata pihak intern dan ekstern perusahaan. Dalam hal ini peran public relations sebagaimana pengertiannya menurut J.C. Seidel, “ Public Relation adalah proses kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh itikad baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas: ke dalam mengadakan analisis, ke luar–memberikan pernyataan-pernyataan .” Sangat diperlukan dalam meningkatkan profesionalisme dan produktifitas kerja agar dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap perusahaan. Oleh karena itu diperlukan penge

Review Film "Ghost" Drama Korea

Profile Drama: Phantom / Ghost (literal titles) / 유령 Director: Kim Hyeong-Sik Writer: Kim Eun-Hee Network: SBS Episodes: 20 Release Date: May 30, 2012 - August 9, 2012 Runtime: Wednesday & Thursday 21:55 Language: Korean Country: South Korea Plot Kim Woo-Hyun ( So Ji-Sub ) is the only son of a high ranking police officer. Woo-Hyun entered the police academy ranked first and graduated from the academy ranked first. As a detective, he then joins the cyber investigation department. Woo-Hyun then works to reveal the secrets of those that hide within the cyber world. .... Kim Woo-Hyun leads the cyber investigation team and works to take down an illegal international gambling website. South Korea, Hong Kong and China all cooperate to arrest those involved with the website at the same time. When Kim Woo-Hyun and his team raid the location of the site, the data is destroyed by a program set up by Hades. Nevertheless, Kim Woo-Hyun and his team uses a traceroute to locate